Profile & Sejarah Berdirinya Pondok Pesntren Mathla’ul Anwar di Kota Pontianak Pada Tahun 1996 Silam
Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar tidak dapat dilepaskan dari situasi sosial masyarakat sekitar. Kondisi masyarakat sekitar cukup beragam. Ragam suku hidup bersama secara suku, baik Melayu, Cina, Madura Jawa maupun Bugis. Suku-suku ini mayoritas adalah penganut agama Islam yang taat, kecuali etnis Cina. Masyarakat Islam sangat mendambakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang bersifat terpadu terbimbing sepenuhnya.
Tuntutan masyarakat ini menggugah naluri Ustadz A. Dhujaedi Abdullah dan Yakop Abdullah untuk segera dapat mewujudkan impian masyarakat setempat. Ustadz A. Djuhaedi Abdullah adalah seorang guru yang berstatus PNS yang mengajar sebuah Madrasah di Bawamai. Ia berasal dari Banten, karena memang ia adalah seorang tenaga Da’i di daerah transmigrasi Satai Kabupaten Sambas. Sebagaimana diketahui bahwa Banten merupakan pusat pergerakan organisasi Islam Mathla’ul Anwar. Ustadz A. Djuhaedi menggandeng tangan Yakop Abdullah, seorang purnawirawan TNI sekaligus tokoh masyarakat setempat yang bersedia mewakafkan sebagian tanah miliknya untuk kepentingan Pondok Pesantren. Atas kerja keras dua tokoh masyarakat ini, pada 17 Juli 1996 secara resmi Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar berdiri. Namun secara operasional kegiatan pembelajaran baru dimulai pada tanggal 17 Juli 1997. Pada saat berdiri, program pendidikan yang diselenggarakan adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kepala Madrasah saat itu adalah Mokhtar A Rais. Dengan santri yang baru berjumlah 13 orang, Pondok Pesantren baru memiliki guru atau ustadz berjumlah 7 orang. Pada saat ini prasarana yang dimiliki sudah mulai terpenuhi, bahkan untuk kegiatan pembelajaran yang semula dilakukan di aula sekarang sudah dapat dilakukan dibeberapa ruang kelas yang sudah persentatif. Dalam perkembangan berikutnya, pada tahun 2000, Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar berhasil membuka jenjang pendidikan Madrasah Aliyah, dengan jumlah santri baru mencapai 21 orang. Kemudian dalam 2 tahun berikutnya, tepat pada tahun 2002 telah terjadi perkembangan yang sangat cepat. Karena pada tahun ini telah tertampung 298 santri yang berasal dari seluruh wilayah kabupaten dan kota se-kalimantan Barat. Bahkan terdapat juga 2 santri yang berasal dari Kalimantan.
Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar di Pontianak merupakan turunan dari Perguruan Mathla’ul Anwar yang berpusat di Menes kabupaten Pandegelang Provinsi Banten. Telah tercatat dalam sejarah bahwa Mathla’ul Anwar merupakan salah satu organisasi keagamaan yang cukup tua di tanah air. Kehadirannya sama tuanya dengan Ormas Muhammadiyah. Sebagai Ormas keagamaan yang menekuni bidang pendidikan, mathla’ul Anwar memiliki cabang hampir diseluruh kota kabupaten di tanah air.
Jenjang sekolah yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Madrasah Aliyah Swasta (MAS) dan Pendidikan Diniyah, ketiga jenjang pendidikan ini merupakan kurikulum terpadu dari Kementerian Agama dan Pendidikan Nasional serta kurikulum susunan sendiri berupa pelajaran tambahan yang mengadopsi dari pesantren modern maupun salafiyah yang menjadi ciri khas Pondok Peantren mathla’ul Anwar.
Penyelenggaraan pendidikan kepesantrenan dilaksanakan dengan tiga sistem, yakni : sistem klasikal, diselenggarakan senin hingga jum’at, pukul 05.00 – 05.35 WIB dan pukul 14.00 – 21.00 Wib. Materi pelajaran yang di bahas adalah nahwu, shorrof, muthala’ah, hadits, fiqh, akhlaq, tafsir, dan ilmu tafsir, bahasa arab, bahasa inggris. Sistem salafiyah dengan cara wetonan dan bandongan yang dikelompokkan berdasarkan jenjang tsanawiyah dan aliyah. Sistem taujihad wal irsyadad. Sistem ini disampaikan kepada semua santri baik putra maupun putri. Pengelompokan santri untuk program diniyah mempergunakan jenjang kelas wustha hingga ulya. Jenjang kelas ini disesuaikan dengan kemampuan daya serap santri terhadap pelajaran.
Kitab yang dipelajari di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar susuai dengan materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :
Pondok pesantren Mathla’ul Anwar bekerja sama dengan beberapa instansi terkait maupun mandiri menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler berupa latihan keterampilan kursus menjahit (mandiri), bela diri / karateka (mandiri), kaligrafi al-Qur’an (mandiri), Tilawatil Qur’an (seni baca al-Qur’an), Tahfizh, Muhadharah / pidato 3 bahasa (bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia) dan pramuka (mandiri)
Ciri khas yang dikembangkan di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar adalah penguasaan dua bahasa internasional yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris dan pengembangan Kajian Kitab Kuning.
Melahirkan generasi terdidik yang memiliki keunggulan Dalam ketaqwaan, akhlaqul karimah, intelektualitas, kemandirian yang berpijak pada al-qur’an dan as-sunnah.
Memiliki 3 Program Unggulan diantaranya ialah Takhossus Tahfizh Qur’an, Takhosuss Lughah dan Qiraatul Qutub sebagai Program Wajib bagi santri Mathla’ul Anwar.
Penyelenggaraan Pendidikan Formal di bawah naungan Kementerian Agama Repulik Indonesia, dengan jenjang Pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah
Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar tidak dapat dilepaskan dari situasi sosial masyarakat sekitar. Kondisi masyarakat sekitar cukup beragam. Ragam suku hidup bersama secara suku, baik Melayu, Cina, Madura Jawa maupun Bugis. Suku-suku ini mayoritas adalah penganut agama Islam yang taat, kecuali etnis Cina. Masyarakat Islam sangat mendambakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang bersifat terpadu terbimbing sepenuhnya.